JAKARTA– Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pemerintah Kabupaten Pangkep di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Yusran Lalogau (MYL) berhasil meraih Penghargaan Pencapaian Intervensi Spesifik Terbaik Tahun 2025 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan karena Kabupaten Pangkep dinilai berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan melalui program intervensi yang terarah, kolaboratif, dan berkelanjutan. Upaya ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas kesehatan dan gizi masyarakat.
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau menerima langsung penghargaan tersebut dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dalam acara penyerahan penghargaan di Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan, Rabu 12 November 2025.
Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran menegaskan bahwa percepatan penurunan angka stunting merupakan program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto. “Program ini harus kita kawal bersama, harus kita keroyok bersama, karena menyangkut masa depan generasi bangsa, ” tegasnya.
Gibran menambahkan, keberhasilan penurunan angka stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan program berjalan efektif di lapangan. “Saya meyakini bapak dan ibu yang ada di ruangan ini adalah orang-orang pilihan, yang mengerti lapangan, yang mengerti kebutuhan masyarakat, ” ucapnya.
Wapres juga menyampaikan bahwa atas arahan Presiden Prabowo, Indonesia telah berhasil menurunkan angka stunting nasional menjadi 19, 08 persen pada tahun 2024, dan capaian ini diharapkan terus meningkat hingga target nasional tercapai. “Ini adalah hasil kerja kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, ” ujarnya.
Kementerian Kesehatan membagi penghargaan ini ke dalam tiga wilayah besar, yaitu Regional 1 (Sumatera, Jawa, Bali), Regional 2 (Kalimantan, NTB, Sulawesi), dan Regional 3 (NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua). Dari setiap regional, dipilih provinsi dan kabupaten/kota terbaik berdasarkan hasil evaluasi capaian intervensi stunting tahun 2025.
Kabupaten Pangkep masuk dalam kategori terbaik di Regional 2, mewakili wilayah Sulawesi, karena berhasil melakukan intervensi spesifik dan sensitif dalam pencegahan stunting, seperti perbaikan gizi ibu dan anak, peningkatan layanan posyandu, serta pemenuhan air bersih dan sanitasi sehat.
Selain Pangkep, dua kabupaten lainnya yang menerima penghargaan serupa adalah Kabupaten Jombang (Jawa Timur) dan Kabupaten Lembata (Nusa Tenggara Timur). Sementara untuk tingkat provinsi, penghargaan diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Kalimantan Timur, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur.
Bupati MYL menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, terutama jajaran tenaga kesehatan, kader posyandu, serta seluruh masyarakat Pangkep yang aktif mendukung program pencegahan stunting. “Penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintah, tetapi untuk seluruh masyarakat Pangkep yang telah bekerja bersama, ” ujar MYL.
Menurut MYL, keberhasilan Pangkep tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor—mulai dari dinas kesehatan, pendidikan, pertanian, hingga pemberdayaan masyarakat desa. Semua bergerak bersama dalam satu arah: memastikan anak-anak Pangkep tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting.
“Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat program intervensi dan memperluas jangkauan layanan kesehatan. Target kami, angka stunting di Pangkep terus menurun secara signifikan dalam dua tahun ke depan, ” pungkas Bupati Yusran Lalogau dengan optimis.( Herman Djide)

Updates.